Alhamdulillah, yang pertama dan yang utama marilah senantiasa kita menghaturkan rasa syukur kehadirat Tuhan YME, Allah SWT, atas kenikmatan dan kesempatan yang diberikanNya sampai detik ini. Sholawat dan salam tercurah pada Rasulullah SAW.
Visi yang dimiliki SLB Bhakti Pertiwi dalam melaksanakan kegiatan pendidikan di sekolah adalah "Terciptanya ABK yang taqwa, mandiri dan mampu bersosialisasi dengan lingkungan". Beberapa kegiatan dalam rangka menuju 'mandiri' tersebut ditempuh dengan beberapa cara diantaranya pengembangan diri dan kewirausahaan.
Dalam mewujudkan anak yang mandiri tersebut, SLB Bhakti Pertiwi merintis koperasi yang beranggotakan siswa SMP dan SMA. Kegiatan yang telah dilaksanakan sampai dengan saat ini adalah jualan makanan dan minuman. Yang piket berjualan adalah siswa dan pembelinya adalah semua warga sekolah. Dengan bimbingan guru, siswa membentuk pengurus, petugas piket, melaksanakan tugas membeli barang dagangan, menata display, melakukan transaksi, mencatat pembukuan sampai rapat anggota.
Kegiatan ini dibentuk dengan tujuan agar anak tidak jajan di sembarang tempat di luar sekolah. Karena pernah ada saat jam istirahat sampai masuk kembali ada beberapa anak yang tidak juga masuk ke kelas. Setelah ditunggu ternyata anak tersebut kembali dan berkata dari jajan di desa sebelah. Selain itu, hal ini untuk menumbuhkan jiwa wirausaha pada diri anak. Kegiatan membeli barang dagangan atau yang biasa disebut 'kulakan', menata barang dagangan, melayani pembeli, mencatat pembukuan, semua dilakukan oleh anak, tentunya dengan bimbingan dari guru.
Yang menarik dari kegiatan ini adalah ketika kegiatan ini mulai dilaksanakan, tidak ada satu anak pun yang jajan di luar lingkungan sekolah. Selain itu hal lain ketika anak sedang belajar menakar ketika membuat minuman es, kadang-kadang ada yang kelebihan airnya sehingga sisa. Ketika membuat minuman blender dan kemudian ternyata kelebihan air dan sisa, maka sisa minuman tersebut diminum oleh yang membuat tersebut, dan akhirnya disorakin sama teman-temannya 'ee...mbati....mbati (ee...ambil untung....ambil untung....)', kemudian tertawa bersama. Dan ketika kegiatan di sekolah telah usai, maka sebelum pulang, petugas yang piket pada hari itu yang bertanggungjawab menghitung dan mencatat pendapatan. Hasil penjualan per hari rata-rata diatas 100 ribu rupiah, dan jika hari Jumat rata-rata 80 ribu rupiah karena jam istirahat cuma 1 kali.
Pembelajaran yang bisa kita ambil dari kegiatan ini adalah bahwasannya menumbuhkan kemandirian anak dapat dilakukan dengan mengondisikan anak supaya melayani dan membantu teman-temannya di sekolah. Anak mungkin bisa menyiapkan makanan sendiri, membuat minuman sendiri. Namun jika hal tersebut ternyata dia lakukan untuk melayani teman-temannya, membuat minuman untuk teman-temannya yang memesan pada saat itu, maka hal ini menciptakan rasa yang berbeda ketika anak melakukan itu untuk dirinya sendiri. Dan akhirnya hal inilah yang membantu mengantarkan anak menuju khoirunnas, yang banyak manfaatnya bagi orang lain.
Alhamdulillah.
(agz)
Pengarahan |
Kulakan |
Membayar di Kasir |
Menghitung Pendapatan |
0 coment�rios :
Posting Komentar