Alhamdulillah, puji syukur kehadiran Allah SWT, Tuhan Yang Maha Tinggi. Sholawat dan salam kita sampaikan kepada Rasulullah SAW.
Menjelang akhir Ramadhan ini, orang-orang ramai pulang kampung. Mereka melakukan ini karena mereka adalah perantau. Pada hakikat nya, didunia ini kita semua adalah perantau yang menanti waktu untuk pulang kampung.
# Mudik Kampung Akhirat dan Mudik Kampung Dunia
Renungan antara dua mudik
1) Rasa gembira dan rasa takut
Benar, mudik lebaran ke kempung dunia membuat hati terasa gembira dan bahagia
Tapi, mudik ke kampung akhirat, sebagian takut dan cemas, iya karena Al-wahn, yaitu cinta dunia dan takut mati
2) Dinanti-nantikan dan dihindari
Iya, betapa bahagia ketika mendapat cuti liburan panjang akan mudik kampung dunia
Tapi, mudik kampung akhirat dihindari, dicemaskan bahkan sekedar berita kematian saja sudah ngeri
3) Persiapan mudik
Benar, mudik lebaran mempersiapkan segalanya, baju terbaru, kendaran performa terbaik, senyuman dan suasana menyenangkan
Tapi, mudik akhirat? Seadanya? tidak tahu bekalnya apa? Bahkan tidak ada yang siap mudik sekarang juga
4) Buah tangan mudik
Iya, bahagia sekali bisa membawa buah tangan oleh-oleh bagi mereka yang dikampung, buah tangan tidak seberapa tetapi bernilai
Tapi, buah tangan mudik akhirat belum jelas? Karena tempat persinggahan belum tentu bertemu
5) Selama merantau
Benar, selama merantau, hidup seadanya, pakaian, makanan dan tempat tinggal, yang penting pulang kampung sukses dan membawa semua keberhasilan di perantauan
Tapi, mudik akhirat telah dilupakan, pura-pura lupa atau sengaja dilupakan, malah bermegah-megah di tanah perantauan, sejatinya tanah perantauan semu
Kitalah perantau itu
Sekedar lewat, sebagaimana musafir yang mampir sebentar di bawah pohon kemudia pergi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Apa peduliku dengan dunia?! Tidaklah aku tinggal di dunia melainkan seperti musafir yang berteduh di bawah pohon dan beristirahat, lalu musafir tersebut meninggalkannya.”(HR. Tirmidzi)
Sumber:
https://muslimafiyah.com/mudik-kampung-akhirat-dan-mudik-kampung-dunia.html
0 coment�rios :
Posting Komentar