Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Hari ini kita kembali merayakan
Hari Pendidikan Nasional. Mari kita panjatkan puji dan puja ke hadirat Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, atas ijin, rahmat dan
karunia-Nya kita dapat kembali berkumpul merayakan semangat, capaian dan cita-cita
pendidikan dan kebudayaan bangsa.
Kepada para pegiat pendidikan di
seluruh penjuru Nusantara, ijinkan saya menyampaikan apresiasi atas peran
aktifnya dalam mencerdaskan saudara sebangsa. Kepada Ibu dan Bapak pendidik di
seluruh jenjang, yang tak lelah menyalurkan inspirasi, membuka jalan
pencerahan, dan membangkitkan asa setiap insan yang dididiknya agar menjadi
manusia yang berkarakter, berpengetahuan dan memberikan faedah bagi sekitarnya,
ijinkan saya atas nama pemerintah menghaturkan rasa hormat mendalam.
Ibu, Bapak dan Hadirin yang
mulia,
Hari Pendidikan Nasional kita
rayakan sebagai hari kesadaran tentang pentingnya kualitas manusia. Presiden
Jokowi menggariskan bahwa Indonesia akan menjadi bangsa yang disegani dunia dan
akan berhasil dalam berbagai kompetisi era global jika tinggi kualitas
manusianya. manusia yang terdidik dan tercerahkan adalah kunci kemajuan bangsa.
Segala capaian yang kita raih sebagai individu maupun sebagai bangsa kolektif
tak lepas dari persinggungan dengan pendidikan. Mutu dan jenjang pendidikan
berdampak besar pada ruang kesempatan untuk maju dan sejahtera. Maka memastikan
setiap manusia Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang bermutu sepanjang
hidupnya sama dengan memastikan kejayaan dan keberlangsungan bangsa.
Dunia saat ini adalah dunia yang
sangat berbeda dengan dunia beberapa dekade lalu. Perubahan terjadi begitu
cepat dalam skala eksponensial yang tidak pernah ditemui dalam sejarah umat
manusia sebelumnya. Revolusi teknologi menjadi pendorong lompatan perubahan
yang akan berpengaruh pada cara kita hidup, cara kita bekerja, dan tentu saja,
cara kita belajar. Meramalkan masa depan menjadi semakin sulit karena
ketidakpastian perubahan yang ada. Namun yang harus kita pastikan kepada
anak-anak kita adalah bahwa kita memberikan dukungan sepenuhnya kepada mereka
untuk menyiapkan diri meraih kesempatan yang terpampang di hadapannya.
Salah satu dukungan yang perlu
kita berikan pada anak-anak Indonesia adalah memastikan bahwa apa yang mereka
pelajari saat ini adalah apa yang memang mereka butuhkan untuk menjawab tantangan
jamannya. Keterampilan utuh yang dibutuhkan oleh anak-anak Indonesia di abad 21
ini mencakup tiga komponen yaitu kualitas karakter, kemampuan literasi, dan
kompetensi.
Karakter terdiri dari dua bagian.
Pertama, karakter moral, sesuatu yang sering kita bicarakan. Karaker moral itu
antara lain adalah nilai Pancasila, keimanan, ketakwaan, intergitas, kejujuran,
keadilan, empati, rasa welas asih, sopan santun. Yang kedua dan tak kalah
pentingnya adalah karakter kinerja. Di antara karakter kinerja adalah kerja
keras, ulet, tangguh, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi,
dan kepemimpinan. Kita ingin anak-anak Indonesia menumbuhkan kedua bagian
karakter ini secara seimbang. Kita tak ingin anak-anak Indonesia menjadi anak
yang jujur tapi malas, atau rajin tapi culas. Keseimbangan karakter baik ini
akan menjadi pemandunya dalam menghadapi lingkungan perubahan yang begitu
cepat.
Literasi dasar menjadi komponen
kemampuan abad 21 yang perlu kita perhatikan berikutnya. Literasi dasar memungkinkan
anak-anak meraih ilmu dan kemampuan yang lebih tinggi serta menerapkannya
kepada kehidupan hariannya. Bila selama ini kita berfokus pada literasi
baca-tulis dan berhitung yang masih harus kita perkuat, maka kini kita perlu
pula memperhatikan literasi sains, literasi teknologi, literasi finansial dan
literasi budaya.
Terakhir dan tak kalah pentingnya
adalah komponen kompetensi. Abad 21 menuntut anak-anak Indonesia mampu
menghadapi masalah-masalah yang kompleks dan tidak terstruktur. Maka mereka membutuhkan
kompetensi kemampuan kreativitas, kemampuan berpikir kritis dan memecahkan
masalah, kemampuan komunikasi serta kemampuan kolaborasi.
Ibu, Bapak, dan Hadirin yang
mulia,
Setiap anak lahir sebagai
pembelajar, tumbuh sebagai pembelajar. Kita semua menyaksikan sendiri betapa
anak-anak terlahir dengan rasa ingin tahu yang besar dan keberanian untuk
mencoba. Proses belajarnya didapatkan melalui permainan dan petualangan. Lalu
saat ia mulai melangkah masuk ke sekolah, ia mulai berhadapan dengan struktur
dan berbagai peraturan sebagai bagian dari sebuah model masyarakat mini.
Struktur dan berbagai peraturan yang ia hadapi ini dapat mengarahkan mereka
terus menjadi pembelajar, atau justru sebaliknya, meredupkan hasrat belajarnya.
Adalah tugas kita semua untuk
memastikan binar keingintahuan di mata setiap anak Indonesia, serta api
semangat berkarya di dalam dirinya tidak akan padam. Adalah tugas kita
memberikan ruang bagi anak-anak Indonesia untuk berkontribusi, memajukan
dirinya, memajukan masyarakatnya, memajukan kebudayaan bangsanya. Rasa percaya
dari orang dewasa kepada anak-anak untuk berkarya dan ikut membawa kebudayaan
kita terus bergerak melangkah maju adalah kunci kemajuan negara.
Ibu, Bapak dan Hadirin yang
berbahagia,
Hari Pendidikan Nasional ini kita
rayakan karena kita termasuk di antara yang sudah merasakan dampaknya. Maka
pada bulan Mei ini, di mana Hari Pendidikan Nasional terletak, ayo kita ikut
bergerak, ikut terlibat dalam memperluas dampak pendidikan terhadap
saudara-saudara sebangsa yang belum sepenuhnya merasakan kesempatan itu. Karena
itulah pada tahun ini kita memilih tema “Nyalakan Pelita, Terangkan Citacita”
sebagai tema keriaan Hari Pendidikan Nasional. Kita ingin pendidikan benarbenar
berperan sebagai pelita bagi setiap anak Indonesia yang akan membuatnya bisa
melihat peluang, mendorong kemajuan, menumbuhkan karakter, dan memberikan
kejernihan dalam menata dan menyiapkan masa depannya.
Mari kita perluas keriaan
pendidikan dan kebudayaan selama sebulan ke depan. Kita bayar balik apa yang
telah kita dapatkan dari pendidikan, kita gelorakan semangat bergerak untuk
pendidikan, dan kita teruskan ikhtiar bersama ini.
Kepada semua yang telah merasakan
manfaat pendidikan dan di bulan pendidikan ini, sapalah para pendidik kita
dulu. Tanyakan kabarnya, ucapkan terima
kasih dan tunjukkan apreasiasi pada mereka, para pendidik dan pejuang
pendidikan. Lalu mari sama-sama kita tetapkan bahwa ikhtiar memajukan
pendidikan akan kita lanjutkan dan kembangkan.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Melapangkan dan Maha Meninggikan, selalu meridhai ikhtiar kita untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa kita tercinta.
Selamat Hari Pendidikan Nasional,
Selamat merayakan dan memeriahkan
bulan pendidikan dan kebudayaan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 2 Mei 2016
Anies Baswedan, Ph.D.
Anies Baswedan, Ph.D.
Source: http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/04/pidato-mendikbud-hari-pendidikan-nasional-2-mei-2016
0 coment�rios :
Posting Komentar