Alhamdulillah puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahaesa,
Allah SWT, yang telah mengaruniakan kesempatan berkelana di dunia ini. Sholawat
dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Dalam kitab suci dijelaskan bahwa setiap yang bernyawa pasti
akan merasakan kematian. Didalamnya juga dijelaskan bahwa manusia diciptakan
sebagai khalifah di bumi.
Hari sabtu, terdengar berita ada orang kampung meninggal.
Rumahnya tak jauh dari lokasi sekolah. Guru-guru memberi instruksi kepada semua
siswa untuk mengambil air wudhu dan bersiap melayat. Dengan seragam pramukanya,
anak-anak berjalan beriringan menuju rumah tetangga yang meninggal (baca: rumah
duka). Sesampainya disana, mereka disambut para keluarga. Setelah bersalaman,
anak-anak melepas sepatu dan mohon ijin hendak menyolatkan. Saking trenyuhnya,
keluarga mengambil mic dan mengumumkan ”sholat berikutnya adalah dari
anak-anak SLB Bhakti Pertiwi dengan imam Bapak Guru, bagi bapak-ibu taksiah
yang hendak ndherek dipersilakan”.
Dengan didampingi dan dipimpin guru,
anak-anak dibimbing bahwa akan menyolatkan, takbirnya 4 kali tanpa rukuk sujud,
dst tatacara dan bacaannya juga. Selanjutnya anak-anak sholat jenasah bersama
dan dilanjutkan mendoakan. Ada juga sebagian anak yang belum ikut menyolatkan
karena takut dengan jenasah. Setelah menyolatkan, anak-anak duduk sejenak dan
menikmati air minum kemasan yang dibagikan. Semua bapak dan ibu guru juga turut
dalam kegiatan ini. Setelah taksiah selesai, semua kembali ke sekolah dan
menikmati nasi sop dan susu, karena memang hari sabtu jadwalnya PMTAS di
sekolah.
Yang menarik dari kegiatan ini adalah pengalaman pembelajaran
yang diperoleh anak, yakni belajar pada situasi langsung, yang sebelumnya hanya
melihat dan mendengar, kali ini mereka mempraktikkan bersama. Dari aspek
sosial, hal ini sangat bagus demi menerapkan sikap peduli dengan lingkungan
sekitar. Dari aspek pendidikan, semua anak dari yang kecil sampai yang
besar/SMA mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dalam sholat jenazah. Dari
aspek agama, insyaallah yang menyolatkan jenazah mendapatkan pahala kebaikan
sebesar satu gunung emas, selain itu kebaikan menyambung silaturahim terhadap
sesama. Oleh karena itu benar adanya jika Tuhan menjadikan manusia khalifah di
bumi, bukan di langit, dengan tujuan agar manusia saling memberi kebaikan untuk
sesamanya.
Alhamdulillah (agz)
0 coment�rios :
Posting Komentar