Pengajian Oleh H. Baharudin, S.Ag. |
Alhamdulillah, puji syukur
kehadirat Tuhan YME, Allah SWT, yang telah begitu banyak memberikan kesempatan
bagi kita untuk menjemput pilihan jalan terbaik yang disediakan-Nya. Sholawat serta
salam tercurahkan kepada suri tauladan terbaik, Rasulullah SAW.
Mental yang terdapat pada diri
seseorang ibarat plastisin yang telah memiliki bentuk masing-masing. Plastisin ini
dapat berubah dari bentuk dasar menjadi bentuk lain dengan seiring mengalirnya
waktu. Perubahan ini dapat terjadi karena pendidikan, pergaulan, bacaan, dan
semua hal yang memberikan input. Perubahan dapat kearah yang memberdayakan
maupun kearah yang sebaliknya. Untuk itulah diperlukan kontrol, pembinaan dan
perbaikan yang terus menerus, tidak terkecuali bagi seorang guru, karena guru
juga manusia biasa yang memiliki sifat-sifat dasar kemanusiaan. Oleh karena
itulah pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SLB Kabupaten Sleman
menyelenggarakan acara pembinaan mental guru dan pegawai SLB melalui pengajian.
Kegiatan pengajian yang merupakan
agenda tengah tahunan ini diselenggarakan di Masjid Jami’ At Taqwa di Perum
Minomartani Sleman. Kegiatan yang bertujuan untuk pembinaan sekaligus siraman
rohani Islam ini dihadiri oleh sekitar 400 guru dan karyawan dari seluruh SLB
se Kabupaten Sleman. Acara diawali dengan penampilan hadroh, dilanjutkan sholat
dzuhur berjamaah dan pembukaan oleh panitia. Sebagai pembuka kegiatan,
dibacakan ayat suci Al Quran oleh Ananda Dena Anggraita, seorang siswi SLB
jurusan A. Inti dari acara ini adalah penyampaian pembinaan rohani Islam oleh
Ust. H. Baharudin, S.Ag.
Inti dari yang disampaikan oleh Ust
pengasuh Pondok Pesantren Ar Rohmah Godean ini adalah firman Allah SWT yaitu
Surat Al Fath (The Victory, surat ke 48) ayat 29. Beliau menyampaikan bahwa
esensi dari ayat tersebut adalah pengakuan bahwa Muhammad adalah benar-benar
Rasul utusan Tuhan yang Esa, Allah SWT, dan hal tersebut adalah menjadi fondasi
dasar dalam keyakinan beragama. Dengan meyakini dan mengimani hal tersebut,
maka kita harus konsisten dengan hal yang kita Imani itu. Contoh riilnya yang
disampaikan beliau adalah dalam hal pelaksanaan ibadah sholat. Nabi tidak
pernah mengajarkan sholat subuh jam setengah tujuh, akan tetapi mengapa masih
ada yang mengerjakan sholat subuh jam setengah tujuh. Itu secuil contoh yang
disampaikan beliau. Meski sebuah kalimat sederhana, tetapi penulis merasakan
kalimat ini begitu dalam dirasakan oleh para hadirin. Hal yang lain disampaikan
adalah tentang pelaksanaan ibadah. Ibadah dalam Islam yaitu sholat, puasa,
zakat, haji, umrah dan lain-lain sebagainya, itu musti dihayati dan
dilaksanakan sebagai perwujudan umat yang mengaku bertuhan Allah dan memiliki
panutan seorang Rasulullah SAW. Sehingga dengan demikian, kita menjadi orang
yang konsekwen atas ikrar syahadat, yang dimana setiap umat yang disebut Islam
pasti pernah melafadzkannya. Di penghujung pembinaan yang diberikan, beliau
mengajak agar umat Islam khususnya guru dan karyawan SLB untuk selalu menjadi
umat yang konsekwen, yang selalu andhap
asor, tidak dumeh, adigang adigung
adiguna. Dan akhirnya beliau mengakhiri sesi inti dengan pemanjatan doa
bersama.
Acara ditutup dengan
pengumuman-pengumuman oleh panitia. Seluruh sesi dalam rangkaian acara
terlaksana lancar dan apik dengan dipandu oleh Bapak Aziz Fuadi. Semoga setelah
menerima pembinaan ini, para guru dan karyawan semakin mempertegas identitas
dirinya sebagai umat Islam, hamba-hamba Tuhan yang selalu menebar kasih sayang.
Identitas diri yang tegas diperlukan agar guru SLB tidak hanya menjadi
termotivasi dan semangat ketika setelah dibina saja, melainkan setelah dari
pembinaan dan sampai di rumah dapat istiqomah menjalankan kewajiban dengan
sepenuh rasa, sepenuh kesadaran. Dengan demikian semoga guru dan karyawan SLB
dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dalam mendidik Anak Berkebutuhan
Khusus di sekolah masing-masing. Alhamdulillah.
(agz)
Jamaah Guru SLB Putri |
Suasana Luar Masjid At Taqwa Perum Minomartani Sleman |
Suasana dalam Masjid |
0 coment�rios :
Posting Komentar